Budidaya ayam atau berternak ayam sudah menjadi
kegiatan masyarakat Indonesia sejak jaman dahulu. Namun pada jaman
dahulu budidaya ayam didominasi oleh ayam kampung. Ayam kampung memiliki
nama latin Gallus domesticus. Sebutan ayam kampung adalah sebutan untuk di Indonesia untuk jenis ayam yang dibudidayakan tidak secara massal dan komersial.
Ayam kampung tidak memiliki istilah ayam kampung
pedaging atau ayam kampung petelur. Ini semua dikarenakan ayam kampung
bertelur seperti halnya unggas-unggas yang lain dan memiliki daging
seperti hewan yang lain.
Dalam perkembangannya kebutuhan akan daging ayam
kampung selalu meningkat. Daging ayam kampung selalu memiliki harga
diatas jenis ayam yang lain.
Ciri-ciri daging ayam kampung:
Ciri-ciri daging ayam kampung:
-
Bagian dada ayam kampung tampak lebih kurus, tulang dadanya menonjol dan kulit bagian dada agak keriput.
-
Tekstur dagingnya lebih keras dan padat.
-
Umumnya ayam kampung ini tubuhnya jenjang dan lebih panjang.
-
Warna daging ayam kampung cenderung lebih gelap.
- Memiliki aroma yang segar serta tidak amis.
-
Kulit ayam kampung lebih kuat dan tidak mudah sobek.
Ayam Jawa Super
Ayam jawa super atau juga dikenal dengan sebutan ayam kampung super merupakan jenis ayam hasil rekayasa dari anak negeri. Ayam jawa super dapat dipanen pada usia 60 hari, bahkan beberapa peternak dapat memanen pada usia 55 hari. Kebutuhan akan daging ayam jawa super sangat tinggi baik untuk restoran, warung makan maupun untuk konsumsi rumah tangga.Dengan pemberian pakan minum yang tepat dan stabil, dalam umur 60 hari bobot ayam jawa super dapat mencapai 0,8 sampai 1 kg, bahkan ada yang bisa lebih dari 1 kg. Usia panen yang pendek ini membuat ayam jawa super diminati masyarakat untuk dibudidayakan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya ayam jawa super yaitu bibit, pakan, kandang, pemeliharaan dan pengendalian penyakit. Lima hal tersebut harus diperhatikan untuk bisa menjadikan budidaya ayam jawa super bisa berhasil.
0 komentar:
Posting Komentar